Senin, 30 April 2012

Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengan negara lain dalam satu tahun tertentu. Atau neraca pembayaran dapat didefinisikan sebagai suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara – negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara – negara lain dalam satu tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua bagian utama, yakni neraca berjalan dan neraca modal.


NERACA BERJALAN
Neraca berjalan mencatat transaksi, seperti :
  1. ekspor dan impor barang tampak
  2. ekspor dan impor jasa (atau barang tak tampak)
  3. pembayaran pindahan neto ke luar negeri
Berikut penjabarannya :
  1. Nilai Ekspor dan Impor Barang Tampak
Barang tampak adalah barang yang dapat diraba oleh pancaindra atau benda yang dapat dilihat, diraba, ataupun dirasakan, keberadaannya. Jadi yang dimaksudkan ekpor dan impor barang tampak adalah suatu kegitan dimana suatu negara menjual atau mengekspor dan menerima (impor) barang yang nyata baik bentuk, rasa, ataupun dapat terlihat oleh pancaindra. Adapun transaksi ini meliputi hasil – hasil pertanian/ sektor real, barang – barang produksi industri, ataupun barang – barang sektor tambang, maupun barang lainnya yang bentuknya dapat dilihat, diraba, maupun dirasakan, tampak. Kemudian neraca (perbedaan antara ekspor dan impor dari perdagangan tamapk yaitu perdagangan dalam barang – barang tampak, dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca positif, artinya ekpor atau penerimaan negara melebihi dari pada impor(pembayaran negara), begitu juga sebaliknya.

  1. Nilai Eksor dan Impor Barang Tak Tampak
Ekspor dan impor barang tak tampak adalah kebalikan daripada barang tampak. Artinya ekspor dan impor barang tak tampak adalah suatu kegiatan ekonomi terbuka, dimana objeknya itu merupakan barang – barang yang tidak berwujud, tetapi dapat dirasakan. Adapun transaksi yang termasuk ke dalam neraca ekpor dan impor barang tak tampak yaitu pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang – barang tempak yang di ekpor atau di impor, perbelanjaan para pelancong, dan pendapatan berinvestasi (bunga, keuntungan, maupun deviden). Kemudian neraca perdangangan tak tampak yaitu, nilai bersih dari ekspor dan impor jasa – jasa, dinamakan neraca jasa. Neraca jasa suatu negara yang positif berarti negara tersebut lebih banyak menjual jasa keluar negeri dari membelinya dari negara – negara lain. Dan apabila negatif seperti neraca perdagangan, yakni disebabkan karena lebih banyak membeli dari pada menjual ke negara lain.

  1. Pembayaran Pindahan
Yang dimaksudkan pembayaran pindahan ini adalah aliran uang yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan swasta dimana penerimanya tidak perlu menukarkan dengan barang dan jasa, contohnya seperti bantuan korban gempa di jepang, dari indonesia. Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak – anak bersekolah di luar  negara adalah contoh lain.
NERACA MODAL
Neraca modal meliputi dua golongan transaksi, yaitu aliran modal jangka panjang dan aliran modal keuangan swasta.
  1. Aliran Modal Jangka Panjang
Aliran modal jangka panjang meliputi dua jenis aliran, yakni aliran modal resmi dan investasi langsung dari pihak swasta ke negara – negara lain. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran di antara badan – badan pemerintah dari suatu negara ke negara – negara lain. Sedangkan aliran investasi langsung oleh pihak swasta adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan perusahaaan, terutama perindustrian. Kemudian modal yang dibelanjakan diperoleh dari negara asal perusahaan tersbut. Selanjutnya dalam aliran modal jangka panjang, perbedaan di antara modal jangka panajng yang diterima dari luar negeri dengan modal yang dibayarkan ke dalam negeri dinamakan neraca modal jangka panjang. Neraca modal jangka panjang bernilai positif apabila lebih banyak modal yang diterima ke dalam negeri daripada yang dibayarkan. Dengan positifnya neraca modal jangka panjang, aliran seperti ini dapat membantu memperkukuh neraca pembayaran karena pertumbuhan ekonomi menjadi meningkat saat banyak modal yang masuk ke suatu perekonomian. Disamping itu, dapat meningkatkan perbelanjaan pembangunan pemerintah dan investasi sektor swasta.

  1. Aliran Modal Swasta dan Kesilapan-Ketinggalan
Dua akun penting lain dalam neraca pembayaran meliputi akun modal swastadan kesilapan atau ketinggalan. Modal swasta adalah aliran –aliran modal dalam dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang cepat ditukarkan kembali kepada valuta asal atau valuta lainnya. Aliran ini disebut sebagai hot money dikarenakan mengalir dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.
Kemudian yang dimaksudkan dengan akun kesilapan-ketinggalan merupakan akun yang menaksir besarnya aliran uang yang tidak dapat dicatat. Dalam setiap neraca harus ada akun kesilapan-ketinggalan karena mungkin saja keliru dalam mengakui pembayaran ataupun penerimaan dalam transaksi ekonomi terbuka. Misalnya anggaran telah disiapkan sebesar Rp 100.000 kemudian setelah bertansaksi sisa anggaran sebesar Rp 20.000, artinya uang yang dibenajakan sebesar Rp 80.000, tetapi fraktur yang didapat hanya berjumlah Rp 75.000, maka dari itu, untuk mencatat jumlah sebesar Rp 5.000 akan dimasukkan ke akun kesilapan-ketinggalan.

NERACA KESELURUHAN
Selain dari neraca berjalan dan modal, masih ada satu lagi neraca dalam neraca pembayaran, yakni neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan adalah aliran pembayaran dan investasi yang masuk ke dalam suatu negara dalam suatu waktu tertentu dan aliran pembayaran dan investasi yang keluar ke negara – negara lain. Neraca keseluruhan bernilai positif apabila aliran pembayaran dan investasi ke dalam negeri itu lebih besar dibandingkan aliran pembayaran dan investasi ke luar negeri.
Apabila neraca keseluruhan bernilai positif maka bank sentral mendapat pertambahan cadangan valuta asing karena negara lain membayar dan melakukan investasi ke dalam sutu perekonomian tersbut, begitupun sebaliknya. Dengan banyaknya cadangan valuta asing, ini menggambarkan bahwa perekonomian di suatu ngara tersebut mengalami surplus dalam pertumbuhannya.


NERACA PEMBAYARAN INDONESIA-IRAN




Total perdagangan Indonesia-Iran pada tahun 2008 sebesar US$ 975,31 juta atau me-ningkat 76,34% bila dibanding-kan dengan tahun 2007 se-besar US$ 553,09 juta. Pada tahun 2009 antara bulan Januari-November jumlah total perdagangan antara Indonesia-Iran sebesar US$ 770,39 juta atau turun 16,64% dibanding-kan dengan periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 924,16 juta.
Total ekspor Indonesia ke Iran pada tahun 2008 sebesar US$ 697,37 juta atau dengan kata lain meningkat 47,45% bila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar US$ 472,94 miliar. Pada tahun 2009 antara BULETIN KPI EDISI-02/KPI/2010 12
Januari-November total ekspor Indonesia ke Iran sebesar US$ 438,14 juta atau turun 32,79% bila dibandingkan dengan pe-riode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 651,86 juta. Total impor Indonesia dari Iran pada tahun 2008 sebesar US$ 277,94 juta atau meningkat 246,78% bila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar US$ 80,15 juta. Pada tahun 2009 (Januari-November) total impor Indonesia dari Iran sebesar US$ 332,25 juta atau naik 22,01% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 272,30 juta. Neraca perdagangan antara Indonesia-Iran di tahun 2008 memberikan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 419,42 juta atau meningkat 6,78% bila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar US$ 392,79 juta. Pada tahun 2009 (Januari-November) neraca perdagang-an Indonesia-Iran memberikan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 105,89 juta atau mengalami penurunan 72,10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 379,55 juta.

Sumber: BI

TUGAS 3